Selasa, 08 Oktober 2013

tasso

JENIS JENIS MIXER Mixer dapat kita bagi berdasarkan jenis penggunaannya, ada beberapa penggolongan mixer berdasarkan jenis penggunaannya, sebagai berikut : a. Mixer Live Utama Ini adalah mixer yang kita umum pergunakan untuk pertujukan live, mixer ini berfungsi untuk memixing sinyal yang dikirim dari panggung, untuk dapat diproses dan dikirim ke alat pengatur suara lainnya kemudian ke speaker. Sebenarnya mixer ini dapat pula berfungsi sekaligus untuk memixing monitor panggung, hanya saja untuk keleluasaan di panggung orang sering kali menambahkan mixer monitor. Perbedaan mendasar dari mixer ini dengan mixer monitor adalah jumlah aux pada mixer monitor lebih banyak. Sedangkan pada mixer live utama pada umumnya output dalam bentuk buss atau atau matrix terdapat dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan mixer monitor. b. Mixer Live Monitor Seperti telah disebutkan di atas terdapat beberapa perbedaan antara mixer live utama dengan mixer live monitor. Mixer live monitor umumnya memiliki auxillary output yang cukup banyak, Yamaha GA 12 memiliki aux hingga 12 buah, atau bahkan Midas Siena dengan 16 aux. Fasilitas ini disediakan oleh karena setiap monitor seringkali pendengarnya ingin suara-suara tertentu saja yang ada pada monitor terseubut. Biasanya mixer ini diletakkan di samping panggung agar dekat dengan pengguna fasilitas ini yang berada di panggung. c. Mixer Recording Mixer recording banyak berbeda dari mixer live, pada umumnya pada mixer ini ditambahkan fasilitas flip untuk memindahkan input yang masuk ke dalam mixer tersebut. Filp digunakan untuk menukar input dari sumber dengan keluaran dari alat perekam, ini dimaksudkan agar memudahkan pada saat merekam dan me-mix down-nya. Mixer recording yang moderen saat ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas unuk memixing surround channel. Tambahan lainnya adalah MMC atau Midi Machine Control atau tombol-tombol untuk mengendalikan alat perekam atau bahkan sotware untuk merekam. d. Matrix Mixer Bentuk modern dari mixer ini dilengkapi dengan sotfware atau dapat kita kendalikan dengan komputer. Sebelumnya mixer ini berupa tombol-tombol saja untuk menggabungkan suara ketempat yang kita inginkan, ditambah dengan potensio gain. Mixer ini lebih banyak difungsikan untuk tempat yang memiliki banyak ruangan dan menginginkan penggunaan yang berbeda dan suara yang dihasilkan dari setiap speaker dalam masing-masing ruang bersuara berbeda. Mixer ini dapat menyalurkan sinyal dari satu ruang ke ruang lainnya tau bahkan menggabungkan seluruh ruangan dengan 1 buah sumber suara. Mixer ini pada umumnya ditempatkan pada ruangan kontrol audio dan video dalam sebuah gedung. e. Automatic Mixer Ini adalah mixer yang bekerja menghidupkan atau mmatikan microphone secara otomatis berdasarkan perhitungan NOM atau number of open microphone atau banyaknya microphone yang terbuka pada saat yang bersamaan. Mixer ini dugunakan pada tempat-temat yang tidak memerlukan operator, sepeti rumah ibadah sederhana, ruang sidang, dan lain-lain. Mixer ini akan mematikan microhone yang tidak dipergunakan dan menyalakan microhone langsung pada saat digunakan berbicara. Dengan demikian feedback dapat dihindari. f. Zone Mixer Zone mixer adalah mixer yang dipergunakan untuk memixing berbagai sumber dan menyebarkannya ke area-area tertentu. Penggunaannya mirip matrix mixer hanya saja pada zone mixer ditambahkan pula beberapa fasilitas lainnya yang dapat menunjang penggunaannya. Salah satunya biasanya adanya fasilitas channel untuk paging atau untuk memanggil orang, fasilitas ini dilengkapi dengan gate yang akan bekerja menekan lagu latar belakang yang sedang diputar agar panggilan yang disuarakan melalui microphone menjadi jelas terdengar dan lagu latar belakang menjadi mengecil volumenya. Fasilitas lainnya adalah adanya volume untuk menyalurkan sinyal suara ke zona-zona yang berbeda-beda. Pada bagian channel input biasanya terdapat pula tombol untuk memilih zona, sehingga kita bisa memasukkan suara tertentu ke satu zona saja atau ke zona yang lainnya. Oleh karena itu mixer ini banyak digunakan untuk restoran, gedung perkantoran, dan lain-lain. g. Sub Mixer Mixer ini dipergunakan apabila kita mengginkan channel tambahan, atau dapat pula beberapa grup band ingin tampil dalam satu acara tanpa kita harus repot-repot mengubah penyetelan mixer utama. Kegunaan lainnya adalah dapat digunakan untuk pemain keyboard yang memainkan beberapa buah keyboard dan sound modul, padahal dia hanya memiliki sebuah amplifier monitor. Atau bahkan kita ingin menggabungkan beberapa sumber suara ke dalam 2 channel saja atau stereo channel saja. Kita dapat menggunakan mixer kecil biasa hingga mixer besar untuk aplikasi ini, dan tidak diperlukan mixer dengan bentuk khusus untuk aplikasi ini. h. Line Level Mixer Mixer ini hanya dapat kita pergunakan untuk menggabungkan sinyal dengan impedansi line level, dan bukan untuk me-mixing microhone. Pada umumnya mixer ini digunakan sebagai sub mixer. Pada umumnya bentuk mixer ini hanya satu unit rak saja..

gaya Apg

apa gampong sound

Notitle

Suatu cara nyata untuk membedakan Anda dengan saingan Anda adalah pelayanan yang Anda sajikan..

Motivasi 2

“Kegagalan bukan untuk disesali, namun untuk direnungkan, introspeksi dan revisi.”

Motivasi

“Cobalah dulu, baru cerita. Pahamilah dulu, baru menjawab. Dengarlah dulu, baru memberi penilaian.”